Bersamu Aku Mengerti
Dengan segala hormat aku tuliskan sedikit apa yang aku ketahui tentang anak ini. Anak yang terlahir dari sebuah kandungan sang maestro kasih sayang ibu tercinta. Rekam jejaknya pun begitu manarik dari mulai merangkak sampai bisa berjalan lancar saat ini. Tidak ada yang menyangka jika anak ini begitu kuat luar biasa.
Ma`arif itulah nama aslinya tidak panjang namun juga tidak pendek. Tengah tengah lah. Dalam bahasa arab memilki arti “Pendidikan”(salah di koreksi). Sesuai dengan namanya anak ini sangat pandai dan pekerja keras. Di mulai dari SMA, anak ini sering menjadi ujung tombak dalam setiap kejuaran di sekolahnya. Tidak ada yang berkata” tidak” bahwa berbagai tropy telah di sumbangkan baik untuk tingkat kecamatan, kabupaten bahkan provinsi. Pencapaian yang tidak semua orang dapat melakukannya. Hal tersebut tidak mustahil karena aku mengenal sosok anak ini dalam kehidupannya begitu aneh. Aneh dalam arti beda dengan kebiasaan anak anak yang lain entah dalam apapun. Ya kalaupun kadang serius dan menakutkan. Namun yang aku ketahui anak ini pekerja keras tidak mengenal lelah apalagi berkata “ sayah”.
Dengan segala mimpi yang impikan, anak ini menjelma menjadi orang besar. Impian yang dicita citakan pun bukan suatu impian yang hanya untuk kemakmuran dan kesejahteraan dinastinya melainkan untuk seluruh warga dan seluruh jajaran pemerintahannya. Dengan segala pengorbanannya, kurang lebih selama 2 tahun untuk menggapai mimpinya menjadi seorang mahasiswa akhirnya impian itu dapat tercapai . Anak yang datang dari pelosok bahkan legokkandi daerah purworejo, anak ini menyisingkan lengan bajunya menjadi salah satu civitas akademika Universitas Padjajaran Bandung. Tidak di sangka memang, akar yang ditanam sekian lama dengan segala materi yang menimpa, dikit demi sedikit sudah menampakkan selembar daun yang nantinya aku yaqin daun itu akan membuat pohon itu menjadi pohon yang ditunggu buah-buahnya dan menjadi dambaan serta idaman manusia. AMIN.
Selalu berkata lah” AKU SANG PEMIMPI” Pemimpi segala impian yang memimpikan akan hidup yang hakiki, tak lupa akan segala awal pencipataan dan berakhir untuk yang menciptakan. Sulit memahami anak sepertimu, hanyalah dirimu yang hanya mengerti.
Berjalanlah dalam kobaran api
Rasakan panas yang menyekat hati
Berserahlah kepada sang maha suci
Dengan NYA semua akan terlewati
Selamat menempuh hidup baru boy, raciklah ramuan rempah rempah yang akan membuat kota satemu semakin semarak. Aku tunggu hidangan yang akan kau sajikan. Selamat berkarya” Bukanlah tempat yang menentukan tapi karya dan karya”. Ingatlah pesan salah seorang maestro cinta Illahi Jalaluddin Rumi’ Aku berwasiat kepada kalian ,untuk senantiasa betakwa, kala sendirian maupun dalam keramaian. Untuk menyedikitkan makan, mengurangi tidur dan obrolan, meninggalkan dosa dan kemaksiatan, melaksanakan siyam dan menegakkan solat malam. Kalian tinggalkanlah hasrat rendahan,selamanya. Kalian tangguhlah kepedihan yang dilakukan manusia. Hindarilah berkumpul dengan orang yang bodoh dan ceroboh, bergaul dengan para shalihin dan orang-orang mulia.”
Aku tahu kau sudah besar dan tahu apa yang harus kau lakukan “ Apa yang kita mati sesungguhnya hidup. Apa yang kita sangka hidup kelak mati. Waktu demi waktu adalah kebangkitan demi kebangkitan. Tidak selamanya yang tidak tampakm bergerak itu tidak bergerak. Tidak selalu yang terlihat diam itu benar benar diam. Dialah sang maha suwung,ruang yang selalu di isi oleh setiap insan. Tidak ada apa-apa, apa apa tidak ada, ada tidak ada, ada Allah” (Candra Malik).
Selalu ingatlah kawan, perjalananmu masih begitu jauh walaupun kita tidak tahu seberapa jauhnya. Semangat dan lanjutkan mimpimu, teriakkan “ Aku Sang Pemimpi”.
<meta name="google-site-verification" content="5CKdm-dn7r2U6N1SdHa_-wds-n_ZYKVwq7HQkv5Fsyc" />
Kalitengah, 29 Juli 2016
Comments
Post a Comment