Kuliah???
Mungkin
hanya segelintir orang saja yang bisa merasakan bagaimana rasanya kuliah. Dalam
indonesia sendiri hanya 5% yang bisa menduduki perguruan tinggi negeri. Hal ini
terjadi kejomplangan dengan jumlah penduduk yang mendiami negara indonesia ini.
Dalam masyarakat indonesia masih terjadi paradigma bahwa anak-anak yang bisa
kuliah adalah anak-anak orang kaya, anak pejabat dan lain lain yang menguasai
negeri ini. Dalam desa sendiri cuma beberapa anak yang kuliah tidak mencapai 10
anak. Hal ini sangat tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang tinggal,
anak-anak yang kuliah pun anak-anak
perangkat desa atau anak –anak para tokoh masyarakat.
Hal
ini apabila dibudidayakan dalam masyarakat maka secara tidak langsung akan
merusak mentalitas mereka, tentunya apa yang diharapkan Indonesia sendiri ?
kesejahteraan, keadilan, kemakmuran dan keamanan. Namun hal tersebut hanyalah
mimpi semata apabila tidak di mulai dari masing masing individu. Kita sudah
tahu tahu bagaimana para anggota dewan yang mewakili rakyat belom bisa menjaga
janji-janji mereka dengan baik. Janganlah banyak mengkritik pemerintah , kritik
lah diri sendiri. Sudah sampai berapakah kita melakukan hal-hal yang membangun
negeri ini? Atau kita sibuk dengan dunia
kita sendiri. Ya begitulah memang sulit mencari apa yang diharapakan.........
Jadi ini salah siapa?
Hari ini masih saling salah
menyalahkan? Sudahlah gak jamannnya lagi lempar
tanggung jawab. Sekarang sudah saatnya kita mmebangun design mimpi-mimpi
yang telah kita rangkai. Kembali ke topik...
Pendidikan
Berbicara
mengenai pendidikan aku akan membahas mengenai pendidikan di dunia perkuliahan.
Kehidupan kuliah adalah lantai ke tujuh dari tingkat pendidikan SMA yang berada
di tingkat kedua. Serasa jauh memang jaraknya tapi ya itulah kenyataannya.
Berbagai Paradigma masyarakat itulah yang harus diubah bahwa semua masyarakat
Indonesia memiliki hak dan kewajiban
yang sama dalam hal Pendidikan.
Apabila
dipikirkan fasilitas-fasilitas pendidikan megah dan mewah yang dibangun memakai
uang rakyat dan sekarang itu hanya dapat dinikmati mereka yang berada di kasta
tertinggi dan yang akan menguasai negeri ini adalah orang-orang kaya. Peran
orang tua sangat dibutuhkan untuk membangun pola pikir anak bahwa pendidikan
merupakan hal yang sangat penting.Janganlah
membuat anak untuk selalu pasrah dan selalu memaksa anak untuk meneruskan
pekerjaan orang tuanya. Memang berat membangun pondasi itu, tapi apabila
sedikit demi sedikit dapat dilakukan maka mimpi-mimpi untuk membuat negara yang
diharapkan akan terwujud.
Comments
Post a Comment