Skip to main content

Lupa Sedikit Ingat

Suara hati ini tidak mau berhenti untuk berkata “ Allah”. Pikiran yang terus membawa untuk selalu mengingat kematian. Kematian yang hakikinya pasti datang, entah dengan senyuman atau tangisan.  Aku salah dalam mengarungi kehidupan dan memaknainya, kehidupan yang hanya tempat bermain aku terlalu memainkannya, kehidupan yang di ibaratkan hanya “mampir ngombe”. Namun, aku lupa bahwa aku telah membuat keruh air, air yang seharusnya aku gunakan untuk melanjutkan ke akhirat nanti. Tidak terbayangkan kehidupan di akhirat nanti, kulit terbakar akan kobaran api yang mungkin begitu lapar akan darah yang mengalir dalam tubuh.  Wajah ganteng dan cantik yang di dunia bisa berkata dengan angkuhnya di akhirat nanti hanya akan menjadi lelehan darah.  Foto foto munafik yang aku upload dengan berbagai gaya dan tagline yang mengisyaratkan rasa syukur hanya akan menjadi boomerang untuk membunuh diri sendiri.  Aku takut akan datangnya hari peringatan. Peringatan yang jarang di ingat. Mungkin aku terlalu melalap banyak buku pengetahuan, berita, dan apa yang ada di dunia ini sehingga aku lupa membaca kalam sucimu. Sampai aku tidak paham isi dari kitab suci ku. Aku merasa rusak dengan kemajuan di dunia ini. Kehidupan ini sudah menjadi kuasa para orang gila.

Benar apa yang di katakan oleh sang Pujangga Ronggowarsito di tembang sinomnya dalam Serat Kalatido  “ Amenangi jaman edan ewuh aya ing pambudi, melu edan ora tahan. Yen ten melu anglakoni boya kaduman melik, kaliren wekasanipun. Dilalah karsaning Allah. Sak beja-bejane wong kang lali. Luwih beja kang eling lan waspada “. Apabila di terjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti ”Mengalami jaman gila, serba repot dalam bertindak, ikut gila tidak tahan, jika tidak ikut gila tidak memperoleh bagian hak milik,akhirnya menjadi ketaparan. Namun dari kehendak Allah, seuntng untungnya orang yang lupa diri, masih lebih bahagia yang ingat dan waspada.

Comments

Popular posts from this blog

NDUK

 Nduk Dalam tidur aku bertanya Kau sedang apa Apakah sama seperti yang aku rasa Nduk Dalam makan aku terbayang Hari ini kau makan apa Sudahkah kenyang dan terlelap Nduk Tak seperti biasa Kadang hati ini begitu merana Entah dalam hitungan menit bahkan detik Nduk Semoga apa yang aku rasa Tak hanya sebatas asa Semoga kau baik baik saja Nduk ada satu permintaan Dari hati yang dititipkan Seandainya ada yang menawarkan Pikirkan dan ketakanlah sesuai suara hati Nduk Doakan aku Semoga siap menjawab semuanya Menanggung segala apa yang sudah aku mulai

Tulisan ini untuk...

Hati ini tidak bisa berbohong lagi ketika dihadapkan dengan mata mu. Kamu yang selalu berbicara sedang tidak butuh dicintai. Cinta itu akan menempel pada siapapun yang dirasa membahagiakan. Aku telah berkata jujur bahwa aku cinta padamu. Aku tidak akan memaksa cinta ini akan kau terima atau kau tolak. Lagi pula aku mencintaimu bukan untuk diterima atau ditolak. Hatiku berbicara bahwa kamu merasakan apa yang aku rasakan. Kamu terlalu berkhayal untuk memiliki laki laki superhero yang akan menjaga kamu dengan kekayaan dan kemapanan. Memang idealnya begitu dan itu harapan semua wanita. Tapi, aku bukan laki laki itu. Aku adalah penguasa. Aku adalah aku. Aku adalah diriku sendiri. Bukan kamu yang meminta untuk menjadi dirimu. Hanya aku dan tuhan ku yang tahu apa yang pas buat aku. Aku tersadar bahwa kata “ budak cinta” telah merenggut kebebasan ku selama ini. Aku laksana laki laki tanpa tulang, beterbangan tertiup ke utara dan selatan. Memang bukan perkara yang mudah untuk lepas d

Menghadang rindu

Ada sekelebat rindu yang menumpuk Dari pelapuk mata yang berlari Menahan rasa  Darimu pencipta asa Walaupun sekejap  Tak mampu ku tahan kadang Hingga meradang Bagaimana aku menghadang Rasa memang tak mudah Sampai saat ini aku percaya sungguh Pada lagu ciptaan meggy z Lebih baik sakit gigi daripada sakit hati Tapi semua begitu penuh misteri tak ada yang mengerti Jalan cerita seseorang Maka kuatkan aku dalam menerima segalanya