Tulisan ini adalah wujud aprisiasi aku pada teman teman semua yang telah
menuliskan sebagian pemikiran dan perasaan hidup teman teman. Aku kagum pada kalian
baik dari kemauan dan keberanian untuk berkata jujur atas apa yang dituliskan
teman teman. Sedikit demi sedikit
aku mulai tahu bagaimana sifat dan sikap alami dari diri kalian. Aku merasa dan
sangat yakin bahwa kalian adalah para pejuang. Perjuangan untuk melanjutkan dan
bertahan di sekolah ini adalah poin plus yang harus sangat aku hargai. Melihat background
teman teman yang berasal dari keluarga tidak mampu, ditambah lagi dari kalian
ada sebagian anak anak yang telah merasakan dunia kerja, aku merasa bahwa
kalian benih manusia yang bisa memanusiakan orang lain.
Kisah kalian sangat sangatlah menarik apalagi dengan berbagai variasi
cerita baik itu curhatan tentang orang tua, cinta, pengalaman, politik, dan
teman. Kalian telah sangat jujur untuk menuliskannya. Jujur untuk benar benar
cerita dan jujur untuk memendam perasaan kalian (Terlihat dari banyak dan
pendeknya tulisan kalian). Tapi semua itu tidak jadi masalah.
Aku senang kalian mau belajar untuk menulis. Menulis sama sekali bukan kegiatan tanpa akibat. Banyak hal yang
akan terjadi ketika teman teman menulis. Kebahagiaan, kesedihan, kesusahan,
kesengsaraan dan kekhawatiran semuanya adalah teman teman kalian. Kalian harus
bisa menempatkan itu semua ke tempat yang pas. Aku rasa kertas dan pulpen
menjadi tempat yang pas untuk menempatkan teman hidup kalian itu (Tapi semua
orang punya tempat masing masing). Banyak orang yang bisa berbicara dan
membicarakan orang lain, banyak orang yang bisa hanya berbicara tapi malah
berdampak negative, banyak
orang yang hanya bicara tapi dirundung keresahan, dan banyak orang yang banyak
bicara tapi susah untuk membicarakan dirinya sendiri.
Semua adalah teman, namun bagi teman teman yang belum menemukan teman
dengan pas (Kurang mengerti dan memahami) segeralah berteman dengan kertas dan
pulpen. Mereka tidak akan pernah berhenti untuk menerima keluhan dari teman
teman. Mereka tidak akan pernah protes terhadap apa yang terjadi. Mereka juga
tidak akan pernah meninggalkan teman teman ketika dirundung kebahagiaan atau
kesedihan. Kertas dan pulpen akan memecahkan masalah teman teman dengan pemikiran
dan perasaan teman teman sendiri. Karena pada dasarnya teman teman yang membuat
masalah dan teman teman sendiri yang tahu bagaiamana cara menyelesaikannya. Menurut
aku kalau teman teman bisa melakukan itu teman teman sedikit lebih maju dari
usia rata rata teman teman saat ini. Definisi dewasa memang bermacam macam tapi
sebagian definisi dewasa menurut aku adalah “Orang yang bisa menyelesaikan
masalahnya sendiri”.
Teman teman
Apa daya seorang Andrea
Hirata, Tere Liye, Pidi Baiq, Pramoedya Ananta Toer, Mochtar Lubis, Ahmad Tohari,
Raditya Dika dan penulis terkenal yang lain. Mereka bukan siapa siapa, mereka
manusia seperti kita tapi kenapa kalian kenal dengan mereka? Apa daya mereka kalau
tidak dengan karyanya? Apa daya mereka ketika mereka tidak menulis?
Kita harus menantang diri kita sendiri, ayo bareng bareng kenali orang
orang apa yang dipikirkan dan dituliskannya, jangan hanya kenal dengan teman
sebangkumu. Percaya dan percaya suatu saat nanti teman teman mu sedikit demi
sedikit akan meninggalkanmu secara tidak sadar.
Ada yang tahu William Shakespeare, Charles Dickens, George Orwell, JK
Rowling dan Virgia Woolf? Ada yang tahu Jalal ad din Muhammad Rumi, Khaled
Hosseini, Al Gazhali?
Comments
Post a Comment