Ada banyak hal berbeda yang aku tuju di sini. Walaupun masih sama tentang apa yang aku hadapi. Semua begitu cepat berjalan hingga aku tidak tahu sekarang ini hari apa. Selalu yang aku ingat adalah pulang dan pergi. Pulang membawa harapan pergi meninggalkan kenangan.
Menjadi manusia setengah dewasa memang sangatlah sakit. Sudah seharusnya tapi belum menjadi yang seharusnya. Semua serba ngawang. Hanya berpijak pada detik waktu yang mengantarkan mata menutup hingga terbuka. Kasih orang orang dekat begitu berharga. Sapaan, teguran, kritikan hingga usapan begitu membangkitkan.
Aku mungkin manusia serba kemugkinan. Mungkin, mungkin dan mungkin. Tuhan mantapkan hamba dalam setiap merasa. Satukan pikiran, perkataan hingga menemukan noktah yang menghentikan. Langkah langkah mimpi anak desa yang keluar dari peradapan aslinya.
Kepulangan ini bukanlah yang aku dambakan. Pulang penuh kekhawatiran namun juga perasaan yang tidak ingin kembali kesebuah kepergian.
Depok (Semoga menjadi kenangan).
Menjadi manusia setengah dewasa memang sangatlah sakit. Sudah seharusnya tapi belum menjadi yang seharusnya. Semua serba ngawang. Hanya berpijak pada detik waktu yang mengantarkan mata menutup hingga terbuka. Kasih orang orang dekat begitu berharga. Sapaan, teguran, kritikan hingga usapan begitu membangkitkan.
Aku mungkin manusia serba kemugkinan. Mungkin, mungkin dan mungkin. Tuhan mantapkan hamba dalam setiap merasa. Satukan pikiran, perkataan hingga menemukan noktah yang menghentikan. Langkah langkah mimpi anak desa yang keluar dari peradapan aslinya.
Kepulangan ini bukanlah yang aku dambakan. Pulang penuh kekhawatiran namun juga perasaan yang tidak ingin kembali kesebuah kepergian.
Depok (Semoga menjadi kenangan).
Comments
Post a Comment