Sudah jelas bahwa manusia diciptakan sama dengan dengan
segala kelebihan dan kekurangannya. Bahan dasar tanah yang saat ini banyak
menjadi sengketa telah membuat bumi ini terasa lebih indah. Bumi yang dulunya
gersang, tandus dan menjadi rumah para jin berubah sejak manusia mulai berpikir
untuk mengubahnya. Manusia dengan segenap anugerah yang telah diberikan tuhan
telah banyak berpikir untuk tetap hidup di masa lalu, kini dan masa yang akan datang.
Cerita dimulai ketika aku, pak If, mufid dan chusni sedang
mendiskusikan banyak hal. Berbagai permasalahan berusaha kita ungkapkan sambil
mencari solusi yang menurut kita tepat. Dari banyak hal yang didiskusikan aku
tertarik dengan ungkapan-ungkapan yang dikeluarkan oleh pak If. Buat teman
teman pembaca semua, pak If ini adalah salah seorang ustadz di salah satu
madrasah. Keilmuan pesantrennya menurut aku tidak dapat diragukan lagi terutama
dalam ilmu alat.
Ketika itu aku melontarkan pertanyaan kepada orang-orang yang
ada ditempat itu. Bagaimana ya perasaan anak anak yang terkadang dibully
dilingkup pendidikan, inikan sering terjadi bahkan dimanapun, dalam massa yang
banyak pasti ada satu atau dua anak yang pendiam terus tidak ikut dengan keramaain
yang ada. Apalagi kalau berbicara masalah fisik entah itu cantik, jelek, mereka
itu perasaannya bagaimana ya?
Sontak suasana mulai mencair dengan pertanyaan tersebut.
Mufid dan chusni pun langsung menyaut pertanyaan itu. Mereka menjawab dengan
pengalaman yang mereka alami. Namun, karena ya namanya anak jawabannya masih tidak
jauh jauh dari naluri lelaki. Mereka bercerita bahwa suatu ketika mereka merasa
kasihan dengan anak yang banyak dibulli oleh teman-temannya. Hati Nurani mereka
pun luluh dan mencoba untuk menemani kesehariannya, Namun, sangka tak disangka
si anak pun itu malah menaruh perasaan kepada mereka. Maklum diharap maklum, anak
yang dipedulikan mereka adalah seorang cewek. Suasana bertambah cair dengan
canda tawaan yang muncul dari anak-anak sendiri bahkan pak If. Namun, dengan
segala diamnya pak If muncul sesuatu yang menarik dari dirinya. Pak If pun
memberikan analogi atas peristiwa yang menimpa anak anak. Kurang lebihnya
begini, “Apabila orang terbiasa hidup
ditempat gelap maka apabila melihat cahaya pasti akan coba mendekat bahkan
menggegamnya”, kata pak If. Pak If menjelaskan bahwa kalau orang-orang itu
terbiasa sendiri atau tidak ada yang memperhatikan maka apabila ada sesuatu
yang membuat mereka nyaman, mau gak mau mereka akan mendekat untuk mencari
kenyamanan. Dari situ aku membayangkan dalam dalam dan menurut aku analogi itu
sangatlah masuk akal.
Sesatu yang jarang didapatkan, akan dirasa berkesan bagi beberapa orang.
ReplyDelete