Malang nasibmu nak. Ribuan kata yang kau untai tak ada gunanya sama sekali. Berat rindu yang kau rasa hingga berat melangkah kini sudah tak ada lagi.
Malang
nasibmu nak. Umurmu hanya seumur jagung. Rasanya baru kemarin berbunga bunga
tiba tiba kau layu dengan sangat bak bunga tak ada air dan matahari.
Malang
nasibmu nak. Keras memang hidup ini. Memang gila, gila dan gila. Secepatnya
berubah. Memang apa yang kau sangka belum menjadi sangkaanmu dan apa yang
memang tidak disangka kadang menjadi sangkaan mu.
Malang
nasibmu nak. Sudah cukup bermain api bila kau tidak mau merasa sakit hati.
Sudahi kegelisahan. Bangun kembali apa yang sudah seharusnya kau bangun. Demi
masa depan, orang tua dan orang-orang yang akan melihatmu dengan senyum
bahagia.
Comments
Post a Comment