Hari minggu, akhir bulan februari ini aku sedikit digelikan dengan berbagai peristiwa yang cukup menguras pikiran dan uang. Pertama, masalah kecil yang dilakukan oleh bocah besar kemudian dibesar besarkan. Hingga menghasut sedikit banyak orang. Kejadian tersebut cukuplah untuk mengeluarkan kata kata kasar dihadapannya. Dengan arogannya bocah tersebut meneriakkan keadilan yang tidak adil dengan softpowernya. Tapi pada akhirnya semua selesai dengan kepala dingin tanpa harus mengeluarkan air mata. Dari peristiwa ini aku mendapat pelajaran berharga bahwa keadilan itu tidak mungkin ada tanpa ada rasa saling menghormati. Kemudian bahwa kebaikan dan keburukan yang telah dilakukan lalu diucapkan dan diketahui oleh banyak orang sangat sangatlah menyakitkan. Paling utama dan terpenting saat ini adalah mengingat bahwa niat baik seseorang untuk membantu hingga merasa kesusahan dapat diselesaikan dengan berhenti berbuat baik dan pergi dari rumah. Karena apa? Rumah adalah tempat berteduh dari seg
Sebuah Perjalanan Tanpa Akhir