Pada (02/07/2021) ada satu langkah yang aku ambil dalam menapaki kehidupan. Rasanya, cerita yang aku tulis ini akan serius tapi sangat wajar dan bahkan terlihat lebay. Tulisan ini aku tujukan ke salah satu orang yang aku temukan di dalam perjalanan rasa hidup.
Tulisan
dimulai dari sekarang.
Ada
satu rasa yang aku pendam selama beberapa tahun. Sudah lama rasanya hati ini
tidak bergejolak pada mahabbah yang selalu ku rindukan. Dulu banyak rasa yang
aku untai hingga pada akhirnya memunculkan tulisan-tulisan yang tertulis
sebelum ini. Bahkan aku sempat berhenti menulis karena memang tak ada rasa lagi
untuk menulis atau bahkan tidak ada objek yang aku tuliskan.
Berjalannya
waktu, akhirnya telah kembali pada satu asa yang aku coba bangun dengan
perempuan yang aku rasa kembali menumbuhkan rasa dan asa. Bagi aku semua
berjalan dengan tanpa terprediksi hingga pada akhirnya aku kaget dengan apa
yang telah terjadi. Begitupun dengan dia, saya rasa dia juga kaget dengan apa
yang terjadi.
Tapi
itulah perjalanan, proses dan kehidupan. Semua yang nampak pada akhirnya tidak
nampak dan semua yang tidak nampak akhirnya nampak. Aku tidak mau menjadi
manusia yang kejam, menyiksa diri sendiri dengan menyembunyikan rasa yang
tumbuh. Hingga pada akhirnya aku menjadi
pemenang pada diriku sendiri. Aku bangga pada diriku sendiri karena telah
berani mengungkapkan dan menerima segala resiko yang harus aku terima.
Datang,
berpikir dan tiba-tiba.
Waktu
perasaan datang dengan tiba tiba. Gak tahu datang dari mana, tiba-tiba pikiran
mengarah ke arah yang tak kusangka. Aku coba merasa, melihat dan berpikir.
Apakah pantas aku pikirkan dan aku rasa?
Jawabannya
Iya. Dengan segala kejadian yang ada, aku yakin tidak serba kebetulan. Semua
sudah ada tanda-tanda bahwa aku harus melakukan sesuatu. Sebetulnya sudah
sedari lama aku menyimpan. Tapi aku belum berani untuk mengungkapkan. Perasaan
yang sudah lama tak terisi dan terlatih
sudah sangat membuat keberanian ku semakin memudar. Banyak hal yang coba untuk
tidak berpikir dan mengingat ke dia. Tapi pada akhirnya semua muncul tiba-tiba.
Aku
berani.
Begitulah
akhirnya. Aku berani untuk berkata dan mengatakan walaupun aku sedikit agak
kecewa karena tidak mengatakan langsung. Aku hanya mengetik lewat message yang
sudah sering dilakukan orang-orang. Tapi aku memaklumi itu karena memang berat
untuk berkata langsung.
Tak
salah memang mau memilih siapa dan apa. Semua akan berubah pada waktunya.
Itulah keyakinan ku. Makanya dengan segala kemantapan hati aku titahkan rasa
dengan berbagai pertimbangan yang matang. Walaupun aku yakin akan datang
perasaan sakit dan kecewa.
Dia.
Aku
tidak akan menceritakan. Alasannya adalah tidak ada. Rasa tidak akan sanggup
untuk menulis seperti apa dia. Pada intinya harapan ada banyak kepada dia.
Insyaallah walaupun masih ada...
Kekhawatiran.
Memang
tidak dipungkiri bakalan banyak tantangan yang aku hadapi saat ini ketika
berani maju. Tantangan ini sudah aku ketahui sebelum aku mengungkapkan rasa.
Bahkan aku masih sangat khawatir dengan apa yang sedang terjadi. Apalagi semua
kemungkinan masih sangat terbuka. Entah itu perkara menyakitkan atau
menyenangkan.
Dengan
inilah aku sudah berikrar untuk menerima segala resikonya. Memang berat, tapi
apa mau dikata jika kekhawatiran ku ini suatu saat bisa terjadi dengan sangat
tiba-tiba. Mungkin aku akan sedikit meneteskan air mata atau bahkan sedikit
masuk angin.
Tapi
apalah daya, semua sudah ditakdir dan diputuskan. Aku harap aku berani
mengambil prasangka yang positif jika kekhawatiranku ini terjadi. Tapi aku
titip pesan kepada ...
Dia
Pilihlah apa yang menjadi pilihan hatimu. Bahagiakan perasaanmu dan
jangan takut untuk berkata.
Ketika
dia berani untuk memutuskan dengan apa yang sudah diyakini dan saya tahu
semuanya sangat akan sangat hormat dan menghormatinya. Tapi ketika semua datang
dengan satu hal yang sangat menyakitkan maka tidak ada ikan yang hidup dengan
tidak ada air.
Ketika
dia membaca ini. Tolong dengarkan dan benar benar pahami. Tidak ada yang lebih
kuat dibanding ikatan batin yang selalu dijaga. Jadi mohon untuk dijaga
walaupun pada saatnya akan ada goncangan yang menghancurkan aku rela untuk
jatuh dan hancur.
Walaupun
ada kekhawatiran, jangan tanya keyakinanku. Jangan lihat diamku dan jangan
lihat apa yang aku lakukan. Aku mencintai dia tanpa ada apa apa dan bagaimana.
Dengar dan rasakan.
Aku mencintaimu.
Comments
Post a Comment