Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2016

Hari Santri

Sederhana itulah santri Bukan tidak mau hidup dalam limpahan bahagia layaknya manusia biasa Harta tahta dan wanita bukanlah makanan wajib baginya Namun hafalan, mujahadah dan ibadah itulah kegiatan tanpa paksa Hanya ridho kuasa lah yang di dambakan dalam setiap dawuhnya Tidur dalam kedinginan sudah menjadi hal biasa Sarung, baju koko dan kupluk selalu menjadi teman dalam setiap mimpinya Juga nasi panas bercampur keringat akan menjadi pengingat Suatu saat kalau keluar dari zona taat Sederhana itulah santri Yang tak akan mati dalam panasnya api Apalagi di depan para wanita seksi Yang hanya akan membuat dirinya tertawa menangisinya. Depok, 22 Oktober 2016

Hari Santri

Tetaplah Santri Gemuruh takbir menggema dimana mana Teriakan aku santri membumbui hati para insan muda Berjalan dalam satu kata dan satu rasa Dalam romansa cinta bagi mereka yang merasa Lepas dalam hati mereka berkata Dalam keterbatasan dan kesederhanaan Mencoba merealisasikan mimpi para ulama Dengan sikap dan sifat yang mulia Hiduplah para santri Jangan hanya menjadi pengamat bagi mereka yang khianat Mengaku santri namun terpolitisasi oleh desakan ekonomi Yang akhirnya hanya akan mati tanpa memberi arti Depok, 22 Oktober 2016

Ayah dan Ibu

Aku                  :Pak aku lelah bapak             :Apa yang membuatmu lelah? Aku                 :Banyak tugas pak Bapak             :Owalla, terus bagaimana? Aku                 :Berhenti! Bapak             :walaupun bapak tidak pernah merasakan bangku kuliah, perjuanganmu itu masih belom seberapa dari pada perjuangan bapak untuk menyekolahkanmu. Nak kamu mau menyerah? Aku                 :Aku tertunduk dan terdiam Bapak          :Kalau kamu memang sudah tidak kuat, terserah kamu saja. Intinya orang tua hanya ingin melihat anaknya bahagia. Tapi coba di pikirin dulu. Ingat kembali masa-masa perjuanganmu dulu. Mimpi  yang selalu kau bawa kemana pun kau pergi.  Bapak ini walaupun cuma lulusan MI bahkan juga tidak lulus bapak juga mimpi. Bukan cuma anak-anak muda sekarang yang secara terang-terangan mengatakan mimpi mereka tapi dalam perjuangn nol.  Aku                 :(Aku  semakin tertunduk) Mimpi bapak apa to pak? Bapak          :Nanti kamu akan tahu ketika m

WISUDA

Ku ukir mulut ini untuk selalu tersenyum Ku cuci wajah ini untuk selalu tampak bersinar Tak lupa ku pakai jazz dan kebaya bermode eropa Ku hentakkan sepatu pantofel ini berjalan menuju pucuk kebahagiaan. Ribuan ragam suasana berkumpul menjadi Satu Dalam ruang nyata berbaris kursi, dekorasi Memantapkan langkah bersama title yang akan menyanding Menjadi kawan yang akan menemani bercerita WISUDA Mungkin luapan kegembiraan bagi seorang mahasiswa adalah saat saat toga tepakai dalam kepalanya. Penantian bertahun tahun melanglang buana kesana dan kemari habis dalam kurun waktu kurang labih satu hari. Berputar dan berbalik mencari siapapun untuk diajak foto. Berlomba-lomba dengan gaya –gaya yang terbaik sampai senyuman pun tak pernah luntur dalam bibir manisnya. Inilah anak kebanggaan orang tua. Bagi sebagian orang tua, mereka mengganggap bahwa strata mereka telah naik satu tingkat karena telah berhasil meluluskan anak-anaknya diperguruan tinggi negeri. Akan berta

Rumah Terong Production

Ultah Mas Jojo Rapat Mingguan  Tersadar aku hanya anak kampung Tak punya harta apalagi tahta Hidup hanya di bawah lindungan kuningnya padi Dan kadang-kadang omnivora menjadi sebuah pilihan yang tak dapat di tolak Bukan sombong atau pun pamer Kini aku hidup di ibukota Yang konon katanya pusat dari segala isi negeri ini Dan juga pusat para setan berkoalisi katanya? Tak kusangka kaki ini dapat berjalan tanpa alas Mulut berbicara tanpa ongkos Raga yang tak butuh sandang bergelimang permata dan Tidur nyenyak tanpa harus menahan air mata  Syukur alhamdulillah ya tuhan ku Kau selalu bertanggung jawab atas segala ciptaanMU Kau pertemukanku dengan orang-orang yang hebat Yang berdiri dari lebatnya cobaan dan bersinar dalam cahaya kegelapan             Perlahan aku merasakan kenyamanan dalam hidup ini. Nyaman dalam artian  hati ini selalu dinaungi dengan kedamaian dan kebahagiaan.  Perasaan ini tidak dapat mengungkapkan semuanya. Hanya kata”

Surat (tertunda) untuk sang Adik

Adikku sayang, Tak akan pernah berhenti Rasa ini untuk mencintai dan menyayangi Siang malam berganti beriring menyambut pagi Melantunkan suara nyaring berdering menghidupkan bumi Seperti halnya kakakmu ini Yang merindukan kehangatan kumpul dalam sinar lilin Merangkai kata dalam kesepian Bersanding ayah ibu yang selalu tersenyum ADIKKU SAYANG Jangan pernah berhenti untuk bermimipi Jangan pernah bosan untuk dinasihati Jangan pernah mati dalam hidup yang tak pasti Hiduplah hiduplah  Dalam narasi hidup untuk selalu berperan di dalamnya. Lakukan yang sudah menjadi  kewajiban Jadikanlah dunia menjadi teman Bercerita tentang torehan sejarah Atau  torehkanlah sejarah dalam perj.uangan lillah, billah, fillah Sebagai seorang kakak, ingin sekali rasanya melihat adiknya bahagia. Bahagia lebih dari apa yang kakak telah rasakan. Sukses dengan kesuksesan yang lebih dari pencapain yang kakak capai. Dengan segala pencapain yang adik capai saat ini tel

Rendahlah raga ini

Aku yang telah merendahkan harga diri ku sendiri Bukan orang tua, guru ataupun teman Diriku sendirilah yang berucap Pada segenap tulang, hati dan seluruh organ-organ tubuh aku lupa dengan makna cinta dan kesetiaan aku juga lupa dengan nasihat dan petuah dari sang pencipta Aku gagal dalam memaknai keduanya Atau aku memang belum saatnya? Noda membekas di titik denyut nadi Tak akan hilang sampai ajal menanti Dengan getaran kebencian yang semakin kuat Atas segala perlakuan terhadapnya Ku akui aku memang salah Salah yang tak pantas di benarkan Ibarat dunia ini permaianan Aku terlalu mempermainkan isinya Tak terkecuali "kau "sang pengisi bumi. Depok, 04-09-2016

Kabungkan Cinta

Buku pun tertutup Tak akan menulis cerita dan kisah kisah yang terjadi Sudah saatnya mengkhatamkan semuanya Membuka lembaran buku baru dengan daftar isi yang baru juga Maafkan jika aku telah merendahkanmu Maafkan juga aku yang jadi sumber penyakit Memang harus di buang bahkan di racun untuk membunuh Kalaupun tak tega, jauh dari ku sudah cukup bagiku Cinta Lagi lagi soal cinta Cinta yang hanya menjadi persoalan Antara bahagia dan kesedihan Tak mampu ku tanggung janjiku yang terucap Ketika saat saat maksiat menghinggap Tak akan ada salah menyalah Kita tahu dan pasti tahu itu memang salah Maafkan Depok, 04-10-2016

HBD DR

Hampir dua tahun kawan ini menemani bermimpi Cerita bernuansa politik religi dan sosial selalu terlukis Tak akan hidup mimpi ini tanpa taburan nasihatmu kawan Dan mungkin bosan bahkan rapuh akan menimpa diriku Selamat atas bertambahnya umurmu Selamat juga kau telah mendekati mimpi-mimpimu Jangan patah arah selalu buktikan dengan ke kritisanmu dan selalu ucapkan bahwa kau"sang pemimpi" Tapakilah bumi eropa sapa gedung-gedung pencakar langit ajaklah bicara eiffel untuk berbagi cerita tentang hidup diatas hempasan angin yang menerpa